A. Epistemologi Pendidikan
1. Pengertian Epistemologi Pendidikan
Epistemologi terdiri dari dua kata, “epistime” yang berarti pengetahuan dan “logos” yang berarti ilmu. Epistemologi sebagai satu kesatuan kata yang aktif berarti ilmu tentang pengetahuan. Ilmu tentang pengetahuan mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengetahuan tentang ilmu. Pengetahuan tentang ilmu cenderung menerangkan tentang metafisika atau sering kita sebut dengan filsafat. Sedangkan ilmu tentang pengetahuan (epistemologi) lebih bersifat sistematis, koheren, dan konsisten jika lebih disederhanakan lagi akan mengarah pada ilmu (sains).
Dalam arti khusus, konsep ilmu tentang pengetahuan bersifat konkret, sedangkan konsep pengetahuan tentang ilmu pendidikan bersifat abstrak dan meluas. Dalam hal ini, perlu pemahaman yang baik ketika kita memahami tentang epistemologi.
Istilah pendidikan juga mempunyai rumusan yang sama seperti konsep epistemologi. Merumuskan pengertian atau tanda khusus dalam konsep pendidikan harus membedakan posisinya, yang berdiri sendiri atau sebagai bagian dari suatu frase kalimat. Secara tata bahasa, konsep epistemologi pendidikan disusun menurut kaidah subyek-obyek. Epistemologi sebagai subyek dan pendidikan sebagai obyek. Konsep epistemologi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha mencari tahu tentang asal-usul, jangkauan wilayah dan arah dari perkembangan ilmu pendidikan sebagai suatu obyek penelitian serta ditelaah secara sistematis, koheren dan konsisten dari awal sampai akhir.
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Nasional
Epistemologi memandang pendidikan sebagai ide, gagasan, dan pemikiran yang berdasarkan kaidah tertentu secara metodologis dan sistematis. Semakin ketat satu sistem bahasan pendidikan dalam mematuhi persyaratan ilmiah maka ia menduduki peringkat tertinggi dalam sistem ilmu pendidikan. Bahasan seperti itu dapat disebut sebagai ilmu pendidikan. Apabila semakin toleran dan bebas satu sistem bahasan pendidikan dalam mematuhi persyaratan ilmiah maka ia menduduki peringkat terendah, bahasan seperti ini berhak disebut pengetahuan pendidikan.
Pandangan ilmu pengetahuan mengenai pengertian pendidikan yaitu bahwa pengertian pendidikan bersifat terbatas. Pendidikan sebagai suatu sistem ilmu pengetahuan membentang luas ide, gagasan, dan pemikiran manusia. Akan tetapi, apabila kita kumpulkan dan ditarik sebuah pengertian umum maka kita dapat menyimpulkan bahwa pada prinsipnya pendidikan adalah segala sesuatu yang mengalami proses perubahan kearah yang lebih baik dari proses sebelumnya.
Pengertian pendidikan nasional menurut Sunarya (1969) adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut. Sedangkam menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian pendidikan nasional adalah suatu usaha untuk membimbing warga Indonesia menjadi manusia yang berjiwa pancasila, yang mempunyai kepribadian yang berdasarkan akan ketuhananan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan lingkungan sekitar dengan sebaik mungkin.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Pendidikan nasional mempunyai tujuan yanng jelas yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya (manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa), berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan dan ketrampilan, mempunyai kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab pada masyarakat dan negara. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional dilaksanakan proses pendidikan nasional, yaitu setiap lima tahun sekali biasanya ditetapkan tujuan pendidikan nasional itu dalam ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dijelaskan dalam GBHN.
Menurut Zahar Idris (1987) berpendapat bahwa Pendidikan nasional sebagai suatu sistem adalah karya manusia yang terdiri dari komponen-komponen yan mepunyai hubungan fungsionl dlam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseoang sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam Undang Undang Dasar Republik ndonesia Tahun 1945.
3. Fungsi Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan adalah memberikan bantuan, arahan bagi siswa untuk mengembangkan dan memunculkan potensi dalam dirinya. Selain itu, fungsi pendidikan secara mikro adalahmembantu secara sadar perkembangan jasmani dan rohani peserta didik untuk mengolah potensi yang dimiliki siswa.
Di Indonesia, pendidikan nasional dikonsepsikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini secara nyata tertuang dalam UU No. Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan produk hukum lainnya.
Merujuk penjelasan diatas, fungsi pendidikan sesungguhnya adalah membangun manusia yang beriman, cerdas kompetitif dan bermartabat. Beriman mengandung makna bahwa manusia mengakui adanya eksistensi tuhan dan mengikuti ajaran dan menjahui laranga-Nya. Kecerdasan intelektual tercermin dari kompetensi dan kemandirian dalam bidang IPTEKS, serta insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi pendidikan di atas, pendidikan nasional harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip tertentu, yaitu: (1) demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa; (2) sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna; (3) sebagi suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik dan berlangsung sepanjang hayat; (4) memberi keteladanan, membangn kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Kamis, 05 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Poll
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Labels
- BAHASA (1)
- BAHTSUL MASA’IL (1)
- BELAJAR DAN MEMORI (1)
- BERPIKIR (1)
- DAN INTELIGENSI (1)
- DASAR BIOLOGIS PERILAKU (1)
- Dasar moral (1)
- EMOSI DAN MOTIVASI (1)
- ETIKA BERTAMU (1)
- ETIKA DALAM ISLAM (1)
- Etika Orang yang Bertamu (1)
- filsafat (2)
- Good Governance dan Kebohongan publik (1)
- Hukum Islam di Era Orde Lama dan Orde Baru (1)
- Hukum Islam di Era Reformasi (1)
- Hukum Islam pada Masa Kemerdekaan (1945) (1)
- Hukum Islam pada Masa Pendudukan Jepang (1)
- Hukum Islam pada Masa Pra Penjajahan Belanda (1)
- inovasi pendidikan (1)
- konseptualisasi pendidikan (1)
- KURIKULUM (1)
- MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (1)
- masail fiqh (1)
- obyek etika (1)
- OPERASI KECANTIKAN DAN PEMASANGAN KAWAT GIGI (1)
- PENDIDIKAN (8)
- pendidikan islam (2)
- PENDIDIKAN MORAL DALAM ISLAM (1)
- pendidikan multikultural (1)
- pengertian etika (1)
- PSIKOLOGI (1)
- SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI (1)
- SEJARAH ISLAM (3)
- SENSASI DAN PERSEPSI (1)
- SISTEM ENDOKRIN (1)
- TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH (GOOD AND CLEAN GOVERNANCE) (1)
- TAUHID (2)
- tujuan moral (1)
- unsur dasar pendidikan (1)
- اللغة العربية (1)
About Me
- sadamcenter
- hidup adalah perjuangan, tiada hari tanpa belajar dan bekarja keras
Pengikut
Mengenai Saya
- sadamcenter
- solo n jogja tok, jateng ae, Indonesia
- hidup adalah perjuangan, tiada hari tanpa belajar dan bekarja keras
About
Bookmarks
Archive
-
▼
2012
(16)
-
▼
Januari
(16)
- PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN
- EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN
- Epistemologi multikulturalisme
- PERKEMBANGAN RASA AGAMA PADA REMAJA
- TINJAUAN FILOSOFIS TENTANG PENDIDIKAN KRITIS DI IN...
- PEMIKIRAN NUR KHOLIS MAJID
- PENDIDIKAN DAN AGAMA
- AKAL DAN WAHYU
- PENGERTIAN TAUHID
- TURKI USMANI
- KOMPONEN KURIKULUM
- Perbandingan antara Filsafat, Agama dan Ilmu Agama
- KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
- PENDIDIKAN ISLAM
- PENDIDIKAN PADA MASA TURKI USMANI
- PERKEMBANGAN TURKI USMANI
-
▼
Januari
(16)
Categories
- BAHASA (1)
- BAHTSUL MASA’IL (1)
- BELAJAR DAN MEMORI (1)
- BERPIKIR (1)
- DAN INTELIGENSI (1)
- DASAR BIOLOGIS PERILAKU (1)
- Dasar moral (1)
- EMOSI DAN MOTIVASI (1)
- ETIKA BERTAMU (1)
- ETIKA DALAM ISLAM (1)
- Etika Orang yang Bertamu (1)
- filsafat (2)
- Good Governance dan Kebohongan publik (1)
- Hukum Islam di Era Orde Lama dan Orde Baru (1)
- Hukum Islam di Era Reformasi (1)
- Hukum Islam pada Masa Kemerdekaan (1945) (1)
- Hukum Islam pada Masa Pendudukan Jepang (1)
- Hukum Islam pada Masa Pra Penjajahan Belanda (1)
- inovasi pendidikan (1)
- konseptualisasi pendidikan (1)
- KURIKULUM (1)
- MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (1)
- masail fiqh (1)
- obyek etika (1)
- OPERASI KECANTIKAN DAN PEMASANGAN KAWAT GIGI (1)
- PENDIDIKAN (8)
- pendidikan islam (2)
- PENDIDIKAN MORAL DALAM ISLAM (1)
- pendidikan multikultural (1)
- pengertian etika (1)
- PSIKOLOGI (1)
- SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI (1)
- SEJARAH ISLAM (3)
- SENSASI DAN PERSEPSI (1)
- SISTEM ENDOKRIN (1)
- TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH (GOOD AND CLEAN GOVERNANCE) (1)
- TAUHID (2)
- tujuan moral (1)
- unsur dasar pendidikan (1)
- اللغة العربية (1)
Labels
- BAHASA (1)
- BAHTSUL MASA’IL (1)
- BELAJAR DAN MEMORI (1)
- BERPIKIR (1)
- DAN INTELIGENSI (1)
- DASAR BIOLOGIS PERILAKU (1)
- Dasar moral (1)
- EMOSI DAN MOTIVASI (1)
- ETIKA BERTAMU (1)
- ETIKA DALAM ISLAM (1)
- Etika Orang yang Bertamu (1)
- filsafat (2)
- Good Governance dan Kebohongan publik (1)
- Hukum Islam di Era Orde Lama dan Orde Baru (1)
- Hukum Islam di Era Reformasi (1)
- Hukum Islam pada Masa Kemerdekaan (1945) (1)
- Hukum Islam pada Masa Pendudukan Jepang (1)
- Hukum Islam pada Masa Pra Penjajahan Belanda (1)
- inovasi pendidikan (1)
- konseptualisasi pendidikan (1)
- KURIKULUM (1)
- MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (1)
- masail fiqh (1)
- obyek etika (1)
- OPERASI KECANTIKAN DAN PEMASANGAN KAWAT GIGI (1)
- PENDIDIKAN (8)
- pendidikan islam (2)
- PENDIDIKAN MORAL DALAM ISLAM (1)
- pendidikan multikultural (1)
- pengertian etika (1)
- PSIKOLOGI (1)
- SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI (1)
- SEJARAH ISLAM (3)
- SENSASI DAN PERSEPSI (1)
- SISTEM ENDOKRIN (1)
- TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH (GOOD AND CLEAN GOVERNANCE) (1)
- TAUHID (2)
- tujuan moral (1)
- unsur dasar pendidikan (1)
- اللغة العربية (1)
0 komentar:
Posting Komentar