Kamis, 05 Januari 2012

PERKEMBANGAN TURKI USMANI

Kemajuan-Kemajuan yang dicapai pada Turki Utsmani Rentang sejarah antara tahun 923-1342 H dari sejarah Islam merupakan masa Utsmaniyah. Hal ini karena kekuasaan Utsmaniyah merupakan periode terpanjang dari halaman sejarah Islam. Selama 6 abad pemerintah Utsmaniyah telah memainkan peran yang sangat penting karena sebagai satu-satunya yang menjaga dan melindungi kaum muslimin. Merupakan pusat Khilafah Islamiyah, karena merupakan pemerintah Islam terkuat . Kemajuan dan perkembangan wilayah kerajaan Utsmani yang luas berlangsung dengan cepat dan diikuti oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan lain yang penting, diantaranya:
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya Kebudayaan Turki Utsmani merupakan hasil perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengambil ajaran-ajaran beretika dan bertata krama dalam istana raja-raja. Organisasi birokrasi dan kemiliteran banyak diserap dari Bizantium. Dan prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf diambil dari bangsa Arab. Sedangkan di bidang Ilmu Pengetahuan di Turki Utsmani tidak begitu menonjol karena mereka lebih fokus pada pengembangan kekuatan militer, sehingga dalam khasanah Intelektual Islam tidak ada Ilmuan yang terkemuka dari Turki Utsmani. Namun demikian mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah-indah, seperti Masjid Jami’ Sultan Muhammad Fatih, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al-Ansyari, seluruh masjid ini dihiasi dengan kaligrafi yang indah-indah. Salah satu masjid yang indah kaligrafinya adalah mesjid Aya Sopia yang kaligrafinya menutupi gambar-gambar kristiani sebelumnya.
Bidang intelektual Kemajuan bidang intelektual Turki Utsmani tampaknya tidak lebih menonjol dibandingkan bidang politik dan kemiliteran. Aspek-aspek intelektual yang dicapai adalah: a) Terdapat dua surat kabar yang muncul pada masa itu yaitu: 1. Berita harian Takvini Veka dan 2. Jurnal Tasviri Efkyar b) Pendidikan, terjadi transformasi pendidikan dengan mendirikan sekolah-sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi, fakultas kedokteran, fakultas hukum dan mengirimkan pelajar yang berprestasi ke Prancis. c) Sejarawan Istana, Arifi karyanya sha-name-I-Al-I Osman, cerita tentang keluarga raja-raja Utsmani Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Utsmani tersebut tidak terlepas daripada kelebihan-kelebihan yang mereka miliki, antara lain: 1. Mereka adalah bangsa yang penuh semangat, berjiwa besar dan giat. Diliputi semangat perang salib 2. Mereka memiliki kekuatan militer yang besar. Kekuasaan mereka meliputi tiga benua: Eropa, Asia dan Afrika. 3. Bangsa Utsmaniyah menghuni tempat yang sangat strategis, yaitu Constantinopel yang sangat penting pada peta dunia. ibukota istanbul ditinjau dari keadaan tanahnya sangat strategis. Tidak ada bandingannya. Ia berada pada titik-temua antara asia dan Eropa . 4. Semangat Jihad dan ingin mengembangkan Islam 5. Suka Menolong muslim lainnya. Mereka telah mendatangi Eropa timur untuk meringankan tekanan kaum nasrani terhadap andalusia. Mereka juga mengusir Portugis di negeri-negeri muslim. Mereka juga menggagalkan usaha Portugis menguasai tanah haram. Disamping itu keberanian, ketangguhan dan kepandaian taktik yang dilakukan olah para penguasa Turki Utsmani sangatlah baik, serta terjalinnya hubungan yang baik dengan rakyat kecil, sehingga hal ini pun juga mendukung dalam memajukan dan mempertahankan kerajaan Turki Utsmani.
Era awal Pendidikan Islam di Turki Usmani
Wilayah kerajaan Turki Usmani sangatlah luas, membentang dari Budapest di bagian utara sampai ke Yaman di bagian selatan dan dari Bashrah di bagian timur hingga ke aljazair di bagian barat, di bagi ke dalam beberapa provinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur atau pasha. Wilayah yang begitu luas ini menunjukkan bahwa Kerajaan Turki Usmani tampil sebagai kerajaan Islam dengan kekuatan baru yang meyakinkan.
Kerajaan Turki Usmani sangat gencar melakukan ekspansi guna meluaskan daerah kekuasaannya. Setelah mesir jatuh di bawah kekuasaan Turki Usmani, Sultan Salim yang menjadi penguasa waktu itu memerintahkan agar kitab-kitab di perpustakaan dan barang-barang berharga di Mesir dipindahkan ke Istambul, anak-anak Sultan Mamluk, Ulama, pembesar-pembesar, yang berpengaruh di Mesir dibuang ke Istambul. Dengan berpindahnya ulama dan kitab-kitab yang ada di Mesir ke Istambul menyebabkan Mesir mengalami kemunduran dalam ilmu pengetahuan, dan Istambullah menjadi pusat pendidikan dan pengembangan kebudayaan saat itu.
Sultan Orkhan (1326-1329) adalah sultan pertama yang mendirikan madrasah di masa kerajaan Turki Usmani. Lalu kemudian dilanjutkan oleh sultan-sultan penerusnya, sehingga pada masa Kerajaan Turki Usmani ini banyak berdiri madrasah dan masjid, terutama di Istambul dan Mesir. Pada masa ini pula banyak perpustakaan yang berisi kitab-kitab yang tidak sedikit jumlahnya. Setiap orang bebas membaca dan mempelajari isi kitab-kitab itu. Hal ini membuktikan betapa besarnya perhatian para penguasa dalam pengembangan pengetahuan waktu itu. Hampir semua penguasa Dinasti Usmaniyah memiliki intensitas yang cukup tinggi dalam mengembangkan pendidikan dan juga seni arsitektur.

Sistem pengajaran yang dikembangkan pada masa Turki Usmani adalah menghafal matan-matan meskipun tidak mengerti maksudnya, seperti menghafal matan al-Jurumiyah, matan Taqrib, matan alfiah dan yang lainnya. Murid-murid setelah menghafal matan-matan itu barulah mempelajari syarahnya. Model pengajaran sepeti ini masih sering digunakan sampai sekarang, terutama pada pondok-pondok pesantren klasik.

Kerajaan Turki Usmani mengalami Puncak kejayaan dan keemasan pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qanuny (1520-1566 M.). Namun setelah wafatnya Sultan Sulaiman, kerajaan Turki Usmani mengalami kemunduran. Ekspansi ke Eropa tidak menunjukkan kemajuan yang berarti, peran angkatan bersenjata tidak lagi untuk menyerang tetapi lebih banyak bertahan. Kekuatan internal yang semakin lemah bertambah buruk dengan munculnya gangguan dari luar, ketika pada abad ke-18, Prancis, Inggris, Austria dan Rusia mulai melebarkan pengaruh mereka ke wilayah-wilayah yang dikuasai oleh kerajaan Turki Usmani. Satu persatu wilayahnya lepas. Aljazair merupakan Negara Arab pertama yang memisahkan diri, disusul kemudian di dataran arab dan wilayah Afrika Utara masing-masing membentuk satu blok tersendiri. Kekalahan demi kekalahan yang demi kekalahan yang dialami kerajaan Turki Usmani juga berdampak dengan merosotnya kualitas pendidikan Islam pada masa itu.

2. Pembaruan Pendidikan Islam di Masa Turki Usmani
Kebangkitan intelektual di Barat telah memberikan kontribusi yang besar bagi Eropa. Semangat rasionalisme akibat dari adanya informasi pengetahuan yang mereka dapat, telah membuat Negara-negara Barat menjadi kuat, baik militer, ekonomi maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya kekalahan-kekalahan yang dialami oleh kerajaan Turki Usmani menyebabkan sultan Ahmad III sangat prihatin sembari melakukan introspeksi. Dari itulah tumbuh sikap baru dari dalam dalam Kerajaan Turki Usmani untuk bersikap lebih arif terhadap keberadaan barat. Barat tidak lagi dianggap sebagai musuh yang harus dijauhi. Menurut Sultan Ahmad III apabila umat Islam ingin maju, maka harus menjalin kerja sama dengan Eropa untuk mengejar ketinggalan dengan Barat. Sultan Ahmad III kemudian dikenal sebagai pelopor pembaharu dalam pendidikan Islam.
Langkah pertama yang diambil adalah dengan pengiriman duta-duta ke Eropa untuk mengamati keunggulan barat. Selanjutnya hasil penelitian tersebut disampaikan kepada Sultan. Sebagai implikasi dari adanya penelitian tersebut muncullah ide dari Sultan untuk mendirikan Sekolah Teknik Militer. Selain itu Turki juga mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara mendirikan percetakan di Istambul pada tahun 1727 M. sebagai cara mempermudah akses buku-buku pengetahuan, mencetak buku-buku ilmu kedokteran, ilmu kalam, ilmu pasti, astronomi, sejarah, kitab hadis, fiqih dan tafsir. Upaya ini terus dilakukan oleh Sultan Ahmad III hingga wafatya.

Sultan Mahmud II yang naik tahta menggantikan Ahmad III masih tetap melakukan pembaruan-pembaruan sistem pendidikan. Pembaruan yang dilakukannya adalah dengan memperbaiki sistem Pendidikan Madrasah yang pada saat itu hanya mengajarkan ilmu pengetahuan Agama dengan mencoba memasukkan ilmu pengetahuan umum. Namun pekerjaan ini sangat sukar dilakukan, perpaduan kurikulum ini sangat sulit untuk diterapkan , maka akhirnya madrasah tradisional dibiarkan berjalan dan kemudian menjadi tanggung jawab ulama. Akan tetapi di sampingnya didirikan dua sekolah pengetahuan umum yaitu: Maktebi Ma’rif (sekolah Pengetahuan umum); dan Makteby Ulum U-edebiye (sekolah sastra). Pemisahan kedua lembaga pendidikan ini merupakan awal dikotomi dalam ilmu pengetahuan.
Terobosan lain yang dilakukan Sultan Mahmud II adalah dengan mencoba mendirikan model-model sekolah barat. Misalnya pada tahun 1827 M. ia mendirikan sekolah kedokteran dan sekolah teknik, serta pada tahun 1834 mendirikan sekolah akademi militer. Pembaruan pendidikan yang dilakukan pada masa kerajaan Turki Usmani ini adalah sebuah terobosan besar, karena pada masa inilah yang pertama kalinya dikembangkan dua model pendidikan yaitu pendidikan Islam dengan pendidikan umum.


1. Periode kemajuan
Sepeninggal Sultan Usman pada Tahun 1326 M, Kerajaan di pimpin oleh anaknyaSulta n
Orkhan I (1326-1359 M). Pada masanya berdiri Akademi militer sebagai pusat pelatihan dan
pendidikan, sehingga mampu menciptakan kekuatan militer yang besar dan dengan mudahnya dapat menaklukan Sebagian daerah benua Eropa yaitu, Azmir (Shirma) tahun 1327 M, Tawasyanli 1330 M, Uskandar 1338 M, Ankara 1354 M dan Galliopoli 1356 M.
Ketika Sultan Murad I (1359-1389 M) pengganti orkhan naik. Ia memantapkan keamanan dalam negri dan melakukan perluasan ke benua Eropa dengan menaklukan Adrianopel (yang kemudian menjadi ibu kota kerajaan baru) , Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian utara Yunani. Merasa cemas dengan kesuksesan Kerajaan Usmani, negara Kristen Eropa pun bersatu yang di pimpin oleh Sijisman memerangi kerajaan, hingga terjadilah pertempuran di Kosovo tahun 1389 M, namun musuh dapat di pukul mundur dan di hancurkan .
Pada tahun 1389 M, Sultan Bayazid naik tahta (1389-1403 M), Perluasan berlanjut dan dapat menguasai Salocia, morea , Serbia, Bulgaria, dan Rumania juga pada tahun 1394 M, memperoleh kemenangan dalam perang Salib di Nicapolas.Selain menghadapi musuh-musuh Eropa, Kerajaan juga di paksa menghadapi pemberontak yang bersekutu dengan Raja islam yang bernama Timur Lenk di samarkand. Pada tahun 1402 M pertempuran hebat pun terjadi di Ankara , yang pada akhirnya Sultan Bayazid dengan kedua putranya Musa dan Erthogrol, tertangkap dan meninggal di tahanan pada tahun 1403 M. Sebab kekalahan ini Bulgaria dan Serbia memproklamirkan kemerdekaannya.
Setelah Sultan Bayazid meninggal, terjadi perebutan kekuasaan di antara putra ±putranya
(Muhammad, isa dan sulaiman) namun di antara merekaSultan Muhammad I lah yang naik tahta
(1403-1421 M), di masa pemerintahannya ia berhasil menyatukan kembali kekuatan dan daerahnya
dari bangsa mongol, terlebih setelah Timur lenk meninggal pada tahun 1405 M.
Pada tahun 1421 M, Sultan Muhammad meninggal dan di teruskan oleh anaknya,Sulta n
Murrad II (1421-1484 M) hingga mencapai banyak kemajuan pada masa Sultan Muhammad II/
Muhammad Al Fatih (1451-1484 M) putra Murrad II. Pada masa Muhammad II, Tahun 1453 M ia
dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukan Konstantinopel . Setelah Beliau meninggal di
gantikan oleh putranya Sultan Bayazid II
Berbeda dengan Ayahnya, Sultan Bayazid II (1481-1512 M) lebih mementingkan kehidupan Tasawuf dari pada penaklukan wilayah, sebab itu muncul kontroversial akhirnya ia mengundurkan diri dan di gantikan putranya Sultan Salim I
Pada masa Sultan Salim I (1521-1520 M) terjadi perubahan peta arah perluasan, memfokuskan pergerakan ke arah timur dengan menaklukan Persia, Syiria hingga menembus Mesir di Afrika Utara yang sebelumnya di kuasai mamluk.
Setelah Sultan Salim I Meninggal , Muncul Putranya Sultan Sulaiman I(1520-1566 M) sebagai Sultan yang mengantarkan Kerajaan Turki Usmani pada masa keemasannya, karena telah berhasil menguasai daratan Eropa hingga Austria , Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria dan Rumania, Afrika Utara hingga Mesir, Aljazair, Libia, Dan Tunis. Asia hingga Persia, Amenia, Siria . meliputi lautan Hindia, Laut Arabia, Laut Tengah, Laut Hitam. juga daerah-daerah di sekitar kerajaan seperti Irak, Belgrado, Pulau Rodes, Tunis, Budapest dan Yaman .
2. Periode Kemunduran
Setelah Beliau meninggal di gantikan putranya Sultan Salim II (1566-1573 M) yang mana sejarah mencatat sebagai titik awal masa kemunduran Kerajaan Turki Usmani setelah Berkuasa lebih dari 2 setengah abad. Pada masa pemerintahan Salim II, Terjadi pertempuran dengan Armada Laut Kristen yang di Pimpin oleh Don Juan dari Spanyol di Selat Liponto Yunani. Turki Usmani Kalah yang mengakibatkan Tunisia dapat di rebut Musuh.
Pengganti Salim II adalah Sultan Murad III ((1574-1595 M) ia dapat menyerbu Kaukasus, dan menguasai Tiflis di laut Hitam pada tahun 1577 M, merebut kembali Tabriz,dan menundukan Georgia. Namun karena Berkepribadian Jelek dan suka memperturutkan Hawa nafsunya, muncul kekacauan dalam negri .
Kekacauan pun menjadi-jadi setelah Sultan Muhammad III (1595-1603 M) naik tahta, Austria berhasil memukul Kerajaan yang menjadikan Wibawa Kerajaan Turki Usmani hilang di mata bangsa-bangsa Eropa.

Selanjutnya Sultan Ahmad I (1603-1617 M) Naik tahta, Ia bangkit kembali berusaha
memperbaiki situasi dalam negri , Namun hasilnya kurang maksimal.
Sesudah Sultan Ahmad I, Keadaan semakin memburuk setelah naiknya Sultan Mustafa
(1617-1618 M dan 1622-1623 M) pada awalnya dia hanya setahun menjabat karena tidak bisa
mengatasi gejolak Politik dalam negri sehingga di paksa turun melalui Fatwa Syaikh Al Islam
Setelah Mustafa turun di gantikan oleh Sultan Usman II (1618-1622 M), Namun Ia juga tidak mampu memperbaiki keadaan, hingga Persia lepas dari kekuasaan. Dan di lanjutkan kembali oleh Sultan Mustafa namun hanya setahun, Ia pun di gantikan oleh Sultan Murrad IV (1623-1640
M) yang kemudian mampu memperbaiki, menyusun dan menertibkan pemerintahan kembali.
Namun situasi kembali berubah setelah Sultan Ibrahim Naik tahta (1640-1648 M) pada masanya orang-orang Venesia berhasil mengusir Turki Usmani dari Cyprus dan Creta tahun 1645 M, Sebab kekalahan itu kekuasaan di pegang oleh Muhammad Koprulu sebagai perdana mentri yang di beri kekuasaan absolut, berhasil mengupayakan stabilitas negara. Sepeninggal Koprulu, kerajaan di pegang oleh anaknya, Ibrahim. Sejak di pimpin ibrahim, kerajaan selalu kalah dalam peperangan sehingga banyak wilayah yang melepaskan diri dari Kerajaan dan terebut oleh Bangsa Eropa. Pada tahun 1699 M, terjadi perjanjian Korlowith yang memaksa Kesultanan Turki usmani melepaskan Hongaria, Slovenia, Kroasia kepada Hapsburg dan Hemenietz. Podolia, Ukraina, Morea, dan Dalmatia kepada bangsa Venetia. Pada tahun 1770 M, Bangsa Rusia pun dapat mengalahkan Turki Usmani di sepanjang pantai Asia kecil. Walaupun kelak dapat di kuasai kembali pada masaSulta n
Mustafa III (1757-1774 M)
Setelah sultan Mustafa III, di gantikan oleh Sultan yang lemah yaitu, Abdul Hamid (1774-
1789 M). Di kutcuk kinarja ia mengadakan perjanjian kinarja dengan Catherine II dari Rusia. Yang
mana Kerajaan di haruskan menyerahkan benteng-benteng yang ada di laut hitam, mengizinkan Armada Rusia melewati Selat antara laut hitam dan putih, dan mengakui kemerdekaan Crimea.3 Sejak itu kemunduran terus berlanjut hingga muncul pergerakan Turki Muda sebagai oposisi, dari kalangan pelajar perguruan tinggi yang berusaha menjatuhkan sistem monarki kesultanan Turki Usmani, gerakan ini di pelopori oleh Murad Bey, Ahmad Reza, Dan pangeran Salahudin
Pada tahun 1920 M, muncul pula pergerakan militer yang di kepalai oleh Mustafa kamal At tratuk berserta tokoh nasionalis lainya seperti Yusuf Akcura dan Zia Gokalp, Mendirikan Dewan Nasional di Ankara. Pada tahun 1924M, majlis ini pun mengeluarkan deklarasi yang mengangkat Mustafa kemal sebagai Presiden dan merubah kerajaan menjadi negara Republik.4
D. Peradaban yang berkembang
Pada bidang militer dan pemerintahan
1. Adanya Akademi militer sebagai pusat pendidikan dan pelatihan
2. Terbentuknya tentara tangguh Jenissari dan Taujiah
3. Adanya Kitab Muqtadha Al ±Abhur, sebagai UU Pemerintahan



Pada Bidang Ilmu Pengetahuan dan seni budaya
Sebab Turki Usmani Kurang Fokus terhadap ilmu pengetahuan, maka Bidang ilmu pengetahuan pun kurang menonjol tidak seperti Dinasti islam sebelumnya. Adapun beberapa tokoh termasyhur dari beberaa disiplin ilmu yang muncul kala itu, di antaranya :
1. Abdulrauf Al Manawy dan Abdul Wahab Syarany , sebagai ahli hadis dan tasawuf
2. As Shadar bin Abdurrahman Al Akhdhary, sebagai ahli Filsafat dan mantiq
3. Daud Inthaqy dan Sahabudin bin salamah Qaliyuby, ahli dalam bidang kedokteran
4. Ibnu Hasan Samarkandy, sebagai ahli ilmu politik
5. Qari Al Harawy, sebagai ahli musik
6. Ibnu Diba Az zabidy dan Abdul ghani An nablusy, sebagai ahli sejarah
7. Aisyah Ba¶uniyah dan Ali khan, sebagai ahli sastra
8. Abdulqadir Baghdady dan Az zabidy, sebagai ahli bahasa
9. Muammar Sinan, sebagai ahli di bidang arsitektur
10. Musa Azam, Sebagai ahli seni5
Adapun mengenai budaya sosial, Budaya Turki Usmani sangat di pengaruhi oleh tiga budaya. Dari kebudayaan persia mereka mengambil ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana . Ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi , sosial,kemasyarakatan, dan keilmuan mereka mengambil dari Bangsa Arab. Sedangkan pemerintahan dan organisasi kemiliteran mereka banyak dapat dari Bizantium.
Pada bidang Keagamaan
1. Adanya jabatan Mufti sebagai Pejabat urusan agama tertinggi, yang memiliki kuasa
legitimasi dalam hukum kerajaan
2. Berkembangnya Terekat. Seperti tarekat Bekhtsyi dan tarekat Maulawi6
Pada bidang Ekonomi
Tercatat beberapa kota yang maju dalam bidang industri pada waktu itu di antaranya :
Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun
Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan pertanian yang subur, juga
menjadi pusat perdagangan dunia pada saat itu.7
C. Faktor-Faktor yang menyebabkan kehancuran Turki Usmani
1. Wilayah kekuasaan yang terlalu luas
2. Heterogenitas penduduk
3. Kelemahan para Penguasa
4. Pemberontakan-Pemberotakan
5. Merosotnya Ekonomi
6. Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan

kata-kata mutiara
“semakin anda memehami lebih banyak tentang dunia di sekitar anda, semakin bergairan dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup anda. Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok.”

1 komentar:

Poll

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Foto Saya
sadamcenter
hidup adalah perjuangan, tiada hari tanpa belajar dan bekarja keras
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Mengenai Saya

Foto Saya
solo n jogja tok, jateng ae, Indonesia
hidup adalah perjuangan, tiada hari tanpa belajar dan bekarja keras

About

Powered By Blogger