Kamis, 05 Januari 2012

PENDIDIKAN PADA MASA TURKI USMANI

Pembaruan Pendidikan Islam di Masa Turki Usmani
Kebangkitan intelektual di Barat telah memberikan kontribusi yang besar bagi Eropa. Semangat rasionalisme akibat dari adanya informasi pengetahuan yang mereka dapat, telah membuat Negara-negara Barat menjadi kuat, baik militer, ekonomi maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya kekalahan-kekalahan yang dialami oleh kerajaan Turki Usmani menyebabkan sultan Ahmad III sangat prihatin sembari melakukan introspeksi. Dari itulah tumbuh sikap baru dari dalam dalam Kerajaan Turki Usmani untuk bersikap lebih arif terhadap keberadaan barat. Barat tidak lagi dianggap sebagai musuh yang harus dijauhi. Menurut Sultan Ahmad III apabila umat Islam ingin maju, maka harus menjalin kerja sama dengan Eropa untuk mengejar ketinggalan dengan Barat. Sultan Ahmad III kemudian dikenal sebagai pelopor pembaharu dalam pendidikan Islam.
Langkah pertama yang diambil adalah dengan pengiriman duta-duta ke Eropa untuk mengamati keunggulan barat. Selanjutnya hasil penelitian tersebut disampaikan kepada Sultan. Sebagai implikasi dari adanya penelitian tersebut muncullah ide dari Sultan untuk mendirikan Sekolah Teknik Militer. Selain itu Turki juga mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara mendirikan percetakan di Istambul pada tahun 1727 M. sebagai cara mempermudah akses buku-buku pengetahuan, mencetak buku-buku ilmu kedokteran, ilmu kalam, ilmu pasti, astronomi, sejarah, kitab hadis, fiqih dan tafsir. Upaya ini terus dilakukan oleh Sultan Ahmad III hingga wafatya.
Sultan Mahmud II yang naik tahta menggantikan Ahmad III masih tetap melakukan pembaruan-pembaruan sistem pendidikan. Pembaruan yang dilakukannya adalah dengan memperbaiki sistem Pendidikan Madrasah yang pada saat itu hanya mengajarkan ilmu pengetahuan Agama dengan mencoba memasukkan ilmu pengetahuan umum. Namun pekerjaan ini sangat sukar dilakukan, perpaduan kurikulum ini sangat sulit untuk diterapkan , maka akhirnya madrasah tradisional dibiarkan berjalan dan kemudian menjadi tanggung jawab ulama. Akan tetapi di sampingnya didirikan dua sekolah pengetahuan umum yaitu: Maktebi Ma’rif (sekolah Pengetahuan umum); dan Makteby Ulum U-edebiye (sekolah sastra). Pemisahan kedua lembaga pendidikan ini merupakan awal dikotomi dalam ilmu pengetahuan.
Terobosan lain yang dilakukan Sultan Mahmud II adalah dengan mencoba mendirikan model-model sekolah barat. Misalnya pada tahun 1827 M. ia mendirikan sekolah kedokteran dan sekolah teknik, serta pada tahun 1834 mendirikan sekolah akademi militer. Pembaruan pendidikan yang dilakukan pada masa kerajaan Turki Usmani ini adalah sebuah terobosan besar, karena pada masa inilah yang pertama kalinya dikembangkan dua model pendidikan yaitu pendidikan Islam dengan pendidikan umum.
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya Kebudayaan Turki Utsmani merupakan hasil perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengambil ajaran-ajaran beretika dan bertata krama dalam istana raja-raja. Organisasi birokrasi dan kemiliteran banyak diserap dari Bizantium. Dan prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf diambil dari bangsa Arab. Sedangkan di bidang Ilmu Pengetahuan di Turki Utsmani tidak begitu menonjol karena mereka lebih fokus pada pengembangan kekuatan militer, sehingga dalam khasanah Intelektual Islam tidak ada Ilmuan yang terkemuka dari Turki Utsmani. Namun demikian mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah-indah, seperti Masjid Jami’ Sultan Muhammad Fatih, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al-Ansyari, seluruh masjid ini dihiasi dengan kaligrafi yang indah-indah. Salah satu masjid yang indah kaligrafinya adalah mesjid Aya Sopia yang kaligrafinya menutupi gambar-gambar kristiani sebelumnya.
Aspek-aspek intelektual yang dicapai adalah: a) Terdapat dua surat kabar yang muncul pada masa itu yaitu: 1. Berita harian Takvini Veka dan 2. Jurnal Tasviri Efkyar b) Pendidikan, terjadi transformasi pendidikan dengan mendirikan sekolah-sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi, fakultas kedokteran, fakultas hukum dan mengirimkan pelajar yang berprestasi ke Prancis. c) Sejarawan Istana, Arifi karyanya sha-name-I-Al-I Osman, cerita tentang keluarga raja-raja Utsmani Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Utsmani tersebut tidak terlepas daripada kelebihan-kelebihan yang mereka miliki.
Sistem pengajaran yang dikembangkan pada masa Turki Usmani adalah menghafal matan-matan meskipun tidak mengerti maksudnya, seperti menghafal matan al-Jurumiyah, matan Taqrib, matan alfiah dan yang lainnya. Murid-murid setelah menghafal matan-matan itu barulah mempelajari syarahnya. Model pengajaran sepeti ini masih sering digunakan sampai sekarang, terutama pada pondok-pondok pesantren klasik.
Adapun beberapa tokoh termasyhur dari beberapa disiplin ilmu yang muncul kala itu, di antaranya :
1. Abdulrauf Al Manawy dan Abdul Wahab Syarany , sebagai ahli hadis dan tasawuf
2. As Shadar bin Abdurrahman Al Akhdhary, sebagai ahli Filsafat dan mantiq
3. Daud Inthaqy dan Sahabudin bin salamah Qaliyuby, ahli dalam bidang kedokteran
4. Ibnu Hasan Samarkandy, sebagai ahli ilmu politik
5. Qari Al Harawy, sebagai ahli musik
6. Ibnu Diba Az zabidy dan Abdul ghani An nablusy, sebagai ahli sejarah
7. Aisyah Baquniyah dan Ali khan, sebagai ahli sastra
8. Abdulqadir Baghdady dan Az zabidy, sebagai ahli bahasa
9. Muammar Sinan, sebagai ahli di bidang arsitektur
10. Musa Azam, Sebagai ahli seni

0 komentar:

Posting Komentar

Poll

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Foto Saya
sadamcenter
hidup adalah perjuangan, tiada hari tanpa belajar dan bekarja keras
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Mengenai Saya

Foto Saya
solo n jogja tok, jateng ae, Indonesia
hidup adalah perjuangan, tiada hari tanpa belajar dan bekarja keras

About

Powered By Blogger