Kamis, 07 Juli 2011

konseptualisasi pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN
KONSEPTUALISASI PENDIDIKAN
Dalam sebuah subtansi pendidikan formal perlu adanya beberapa bagian-bagian atau komponen-komponen yang disebut dengan skema pembelajaran atau konsep pembelajaran. Konsep merupakan setiap pemikiran kita berdasarkan pengalaman. Sebuah konsep dapat diketahui secara jelas maknanya jika konsep itu didefinisikan secara rinci maksud dan tujuannya.
Dalam konsep pendidikan terdapat beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam melakukan pendidikan, diantaranya adalah :
1. Perumusan Tujuan pembelajaran yang jelas
2. Subtansi pendidikan atau kurikulum
3. Metode pendidikan
4. Peranan peserta didik dan pendidik
Dari hal-hal yang dapat menunjang keberhasilan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perumusan Tujuan pembelajaran yang jelas
Tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi yang tersimpan yang terdapat dalam diri manusia serta pembentukan karakter, dan kemudian tertuju pada pengembangan bakat dan kebijakan social, disamping itu pendidikan juga bertujuan dapat menyesuaikan diri secara tepat dalam hidup dan dapat melaksanakan tanggung jawab social.
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu konsep pembelajaran. Pertama, rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan mengevaluasi efektifitas pembelajaran. Suatu proses belajar-mengajar dapat dikatakan berhasil apabila tujuan dapat tercapai secara optimal. Kedua, tujuan pembelajaran yang jelas dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa. Tujuan yang jelas dan tepat dapat membimbing siswa dalam aktivitas belajar.
Ketiga, tujuan belajar dapat membantu mendesain system pembelajaran. Maksudnya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru untuk menentukan materi pelajaran, metode pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar.
Keempat, tujuan pemnelajaran yang jelas dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Maksudnya dengan tujuan pembelajaran guru dapat mengetahui sampai mana siswa telah menguasai kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntunan kurikulum yang telah ditentukan.
2. Subtansi pendidikan atau kurikulum
Kurikulam dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan kepada siswa selama mengikuti proses belajar-mengajar.
Kurikulum dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan
Pedoman-pedoman kurikulum :
1. Stuktur Program
Yang dimaksud struktur program adalah susunan bidang pelajaran yang haru dijadikan pedoman pelaksanaan kurikulum disuatu jenis dan jenjang sekolah.
Berdasarkan struktur program ini sekolah-sekolah dapat menyusun jadwal pelaksanaan pelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah asal tidak menyimpang dari ketentuan yang ada. Dari struktur program juga dapat diketahui tujuan pendidikan dan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh lulusannya.
2. Penyusunan Jadwal Pelajaran
Yang dimaksud dengan jadwal pelajaran adalah urut-urutan mata pelajaran sebagai pedoman yang harus diikuti dalam pelaksanaan pembeian pembelajaran. Jadwal bermanfaat sebagai pedoman bagi guru, siswa maupun kepala sekolah.
 Manfaat bagi guru
a. Sebelum mulai bekerja sudah ada pedoman sehingga bisa menyiapkan mental dan materi pelajaran yang akan disampaikan.
b. Ada koordinasi kerja antara guru sehingga masing-masing guru tahu hak dan kewajiban mereka.
 Manfaat bagi siswa
a. Siswa tahu dengan pasti waktu-waktu memperoleh sesuatu pelajaran sehingga dapat menyiapkan diri.
b. Siswa tahu akan hak dan kewajiban untuk diajar oleh siapa dan bagaimana.
 Manfaat bagi kepala sekolah
1. Memudahkan pengawasan dan koordinasi yang lain.
2. Dapat diketahui beban guru secara jelas.
3. Penyusunan Kalender Pendidikan
Tujuan penyusunan kalender akademik adalah agar penggunaan waktu selama satu tahun terbagi secara merata dan sebaik-baiknya dari mutu pendidikan. Hal-hal yang diatur adalah :
 Penerimaan siswa baru dan persiapan tahun ajaran baru
 Prosedur pengisian hari pertama disekolah
 Kegiatan belajar-mengajar yang meliputi :
1. persiapan mengajar
2. penyajian pelajaran
3. evaluasi belajar
4. kenaikan kelas
5. tamatan kelas
6. bimbingan siswa
 kegiatan dalam liburan sekolah
 upacara-upacara sekolah
 kegiatan ekstrakurikuler
4. Pembagian Tugas Guru
Dalam mengadakan pembagian tugas guru tidak boleh dengan main tunjuk negitu saja, semuanya harus dengan musyawarah. Hal-hal yang harus diingat antara lain :
 bidang keahlian yang dimiliki Guru.
 System guru kelas dan system guru studi.
 Formasi, yaitu susunan jatah petugas sesuai dengan banyak dan jenis tugas yang akan dipikul.
 Beban tugas guru menurut ketentuan yaitu 24 jam per minggu.
 Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang yang ditekuni oleh masing-masing guru.
3. Metode Pendidikan
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Berbagai pendekatan yang dipergunakan dalam pembelajaran yang harus dijelaska kedalam metode pembelajaran yang bersifat prosedural. ”Bagi segala sesuatu itu ada metodenya, dan metode masuk surga adalah ilmu”. (HR Dailami)
Hadis diatas menegaskan bahwa untuk mencapai sesuatu itu harus menggunakan metode. Berkenaan dengan metode, ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
1) Metode Ceramah
Metode ceramah meripakan cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan dan agama kepada anak didik dilakukan secara lisan. Yang perlu diperhatikan, hendaknya mudah diterima, isinya mudah dipahami serta mampu menstimulasi anak didik untuk elakukan hal-hal yang bail dan benar dari isi cceramah yang disampaikan.
Alasan guru menggunakan metode ceramah harus benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Metode ceramah ini digunakan karena pertimbangan :
a) Anak-anak memang benar-benar memerlukan penjelasan guna terhindar dari kesalah pahaman.
b) Benar-benar tidak ada bahan sumber bahan pelajaran bagi peserta didik.
c) Menghadapi peserta didik yang banyak jumlahnya.
d) Menghemat waktu, biaya dan tempat.
2) Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang untuk berpikir dan membimbingnya. Tujuan metode Tanya jawab adalah :
a) Mengecek dan mengetahui sampai sejauhmana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang dikuasainya.
b) Memberi kesempatan kepada anak didik untuk menajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum dikuasainya.
c) Memotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar.
d) Melatih anak didik untuk berpikir dan berbicara secara sistematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.
3) Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebihyang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Untuk mendapatkan hal yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan perasaan subjektivitasnya dan emosionalitas yang akan mengurangi bobot piker dan pertimbangan akal yang semestinya.
Metode diskusi bertujuan untuk :
a) Melatih peserta didik mangembangkan ketrampilan bertanya.
b) Melatih dan mambentuk kestabilan sosio-emosional.
c) Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.
4) Metode Pemecahan Masalah (problem solving)
Metode pemecahan masalah (problem solving) merupakan cara memberikan penertian dengan menstimulasikan anak didik untuk memperhatiakn, menelaah dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisa masalah tersebut untuk memecahkan masalah.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode problem solving adalah sebagai berikut :
a) Adanya masalah yang jelas yang harus dipecahkan.
b) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
c) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut.
d) Menguji jawaban sementara tersebut.
e) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.
4. Peranan Peserta Didik dan Pendidik
Peserta didik adalah sebuah organisme yang rumit, yang mampu tumbuh. Peserta didik kurang dilengkapi dengan insting, tetapi mempunyai kemampuan terpendam yang memungkinkan dirinya untuk berpikir pada ringkatan yang tertinggi. Pengembangan tersebut memerlukan bantuan dan waktu.
Pendidik bertugas melatih, intelektual, membimbing dan menyajikan informasi secara sistematis. Dalam pendidikan moral sebagai pembentukan kesadaran atau pembentukan superego pendidik. Pendidik juga mempunyai peranan memberi ganjaran dan memberi hukuman.
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Mudyahardjo, Redja. 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhadjir, Noeng.2000. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Manajeman Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.

0 komentar:

Posting Komentar

Poll

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Foto Saya
sadamcenter
hidup adalah perjuangan, tiada hari tanpa belajar dan bekarja keras
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Mengenai Saya

Foto Saya
solo n jogja tok, jateng ae, Indonesia
hidup adalah perjuangan, tiada hari tanpa belajar dan bekarja keras

About

Powered By Blogger